Home »
berita islami »
Bank-bank Syariah Tawarkan Hutang Demi Pomosi Umrah Dan Haji, Inilah Krtik MUI
29 Feb 2016
Banyaknya promosi dari Bank-Bank Syariah untuk umrah dan haji mendapatkan kritikan dari MUI. Pasalnya, promosi yang ditawarkan menjurus kepada ajakan kepada nasabah untuk berhutang demi bisa umrah dan haji.
Kritik itu disampaikan oleh Dr KH Yusnar Yusuf, Ketua MUI Bidang Kerukunan Umat Beragama. Menurut dia, karena keterbatasan finansial, bank syariah seolah hadir sebagai pahlawan dan mengabaikan bahwa haji dan umrah dilakukan hanya bagi umat Islam yang sanggup, termasuk finansial.
“Islam tidak menganjurkan untuk berhutang kecuali dalam keadaan terpaksa. Berbalik 180 derajat, kini malah perbankan syariah yang didasari pembentukannya dengan syariah Islam malah melakukan promosi besar-besaran untuk mengajak umat Islam berutang,” kata Yusnar dalam siaran pers yang dikutip dari Antara.
Promosi dan pemawaran utang tersebut dinilai menjadi pemicu tinggginya daftar tunggu umrah dan haji.
“Tak heran jika daftar tunggu haji semakin panjang akibat pembiayaan utang ini, rata-rata 19 tahun. Diperkirakan, pertumbuhan daftar tunggu itu akan terus meningkat,” kata Yusnar lagi.
Jika bank syariah mempromosikan utang maka menurut Yusnar tak ada bedanya dengan bank konvesional.
“Nabi tidak pernah menganjurkan umatnya untuk berutang, kecuali dalam keadaan terpaksa. Sama ketika Nabi Saw berhutang pada wanita Yahudi untuk memperoleh makanan, Nabi memberikan baju perangnya sebagai jaminan bahwa beliau akan membayarnya, ingat itu,” tegas Yusnar.
Jika keadaan tersebut terus berlangsung, Yusnar mengancam akan membuat surat resmi kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meninjau kembali soal tersebut.
“Jika tidak ada juga reaksi maka kami akan mengajukan naskah akademik kepada DPR RI untuk merivisi UU 21/2008. Naskah akademik revisi UU 21/2008 itu sedang kami proses. Jangan manfaatkan ibadah untuk keuntungan apalagi mengajarkan umat Islam untuk berutang soal ibadah, ini akan menjadi budaya buruk nantinya ke depan,” tutup Yusnar.(arc/gemaislam)
Bank-bank Syariah Tawarkan Hutang Demi Pomosi Umrah Dan Haji, Inilah Krtik MUI
di
20.52
Banyaknya promosi dari Bank-Bank Syariah untuk umrah dan haji mendapatkan kritikan dari MUI. Pasalnya, promosi yang ditawarkan menjurus kepada ajakan kepada nasabah untuk berhutang demi bisa umrah dan haji.
Kritik itu disampaikan oleh Dr KH Yusnar Yusuf, Ketua MUI Bidang Kerukunan Umat Beragama. Menurut dia, karena keterbatasan finansial, bank syariah seolah hadir sebagai pahlawan dan mengabaikan bahwa haji dan umrah dilakukan hanya bagi umat Islam yang sanggup, termasuk finansial.
“Islam tidak menganjurkan untuk berhutang kecuali dalam keadaan terpaksa. Berbalik 180 derajat, kini malah perbankan syariah yang didasari pembentukannya dengan syariah Islam malah melakukan promosi besar-besaran untuk mengajak umat Islam berutang,” kata Yusnar dalam siaran pers yang dikutip dari Antara.
Promosi dan pemawaran utang tersebut dinilai menjadi pemicu tinggginya daftar tunggu umrah dan haji.
“Tak heran jika daftar tunggu haji semakin panjang akibat pembiayaan utang ini, rata-rata 19 tahun. Diperkirakan, pertumbuhan daftar tunggu itu akan terus meningkat,” kata Yusnar lagi.
Jika bank syariah mempromosikan utang maka menurut Yusnar tak ada bedanya dengan bank konvesional.
“Nabi tidak pernah menganjurkan umatnya untuk berutang, kecuali dalam keadaan terpaksa. Sama ketika Nabi Saw berhutang pada wanita Yahudi untuk memperoleh makanan, Nabi memberikan baju perangnya sebagai jaminan bahwa beliau akan membayarnya, ingat itu,” tegas Yusnar.
Jika keadaan tersebut terus berlangsung, Yusnar mengancam akan membuat surat resmi kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meninjau kembali soal tersebut.
“Jika tidak ada juga reaksi maka kami akan mengajukan naskah akademik kepada DPR RI untuk merivisi UU 21/2008. Naskah akademik revisi UU 21/2008 itu sedang kami proses. Jangan manfaatkan ibadah untuk keuntungan apalagi mengajarkan umat Islam untuk berutang soal ibadah, ini akan menjadi budaya buruk nantinya ke depan,” tutup Yusnar.(arc/gemaislam)
Tags :
berita islami
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar